PENGEMBANGAN PARAGRAF
1.
Pengertian Paragraf
Paragraf
merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik.
Menurut
Gorys Keraf paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan pikiran dari beberapa
kalimat yang bertalian untuk membentuk sebuah gagasan (1980 : 25).
Paragraf
itu semacam pembagian dan pembuatan paragraf itu merupakan satu cara untuk
membeda-bedakan bagian-bagian dari satu karangan. Paragraf itu merupakan bagian
yang berada diantara kalimat sebagai suatu kesatuan yang kecil dengan bab
sebagai bagian yang lebih besar. Paragraf itu memegang peranan penting untuk
mengorganisasikan pikiran-pikiran kita kedalam bagian-bagian atau kelompok.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat yang
memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide
pokoknya serta memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung
penjelasan-penjelasan mengenai ide pokoknya.
·
Dalam suatu paragraf yang baik
dituntut oleh adanya syarat-syarat berikut :
1).
Kepaduan paragraf ( koherensi )
Adalah
adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain
sehingga logis dan serasi.
Contoh
: Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak
menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan
guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi
wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang
lebih baik dari para pendahulunya.
2). Kesatuan paragraf
Yang
dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang
diwujudkan dalam kalimat utama.Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika
kalimat-kalimat dalam paragraf itu itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu
relevan dengan topik.
Contoh:PBB
menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini
ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998.
Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya,
lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.
3). Kelengkapan
paragraf
Sebuah
paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat
utama.Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan,
contoh, dan lain-lain.
2.Pengembangan
Paragraf
Sebelumnya
sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai sebuah topik atau
tema.Setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada satu pokok
pembicaraan.Paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan
(pokok pembicaraan) yang terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas.
Kalimat
utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam
sebuah paragaf.Sedangkan, kalimat penjelas merupakan pernyataan yang
menjelaskan gagasan utama atau pernyataan-pernyataan yang mendukung,
menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam sebuah paragraf.Dalam sebuah
paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat utama diletakkan diawal
kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir paragraf ( induktif ),
serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).
Unsur
kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat
utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat
penjelas.Kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat
utama.Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak
dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula
disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat Akhadiah
M.K. dkk, 1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)
Perlu
kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses
menulis ( mengarang ). Karena mengarang adalah proses dari mengembangkan
kalimat topik.
3. Metode Pengembangan Paragraf
Pengembangan
paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan atau
perluasan yang berintikan kalimat utama.Metode pengembangan paragraf adalah
cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.
Dalam
melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik
cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini
masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama.
Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah
selanjutnya ialah menguraikan kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat
utama.Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.
·
Pengembangan paragraf dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu ;
1)
Cara Definisi
Cara definisi adalah pengembangan
paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau pengertian dari suatu masalah
yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai sudut pandang.
Kata-katayang digunakan dalam
mengembangkan paragraf secara definisi, antara lain adalah, ialah, yaitu.
Contoh :
Paragraf ialah
suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang
selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh
membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat
yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan
kalimat utama.
2)
Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan
suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau
kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan.
Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya,
seperti dan bagaikan.
Contoh :
Bahasa bukan
merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahasa hanya sebagai alat
(komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut
dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu
sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang
digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari
segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata,
frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan ejaan dan
tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur
bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah
yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan
kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum
berangkat,orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa
kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban,
bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke
bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
3)
Cara Contoh-Contoh
Contoh-contoh disajikan sebagai
gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas gagasan umum agar mudah
dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya
dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam
mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Tak ada seorang
pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia
ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja
cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan
kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah lembaga negara, yang
asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya
mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang
lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami
keterbelakangan mental.
4)
Cara Sebab Akibat
Cara sebab akibat sering disebut
dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini dapat dilakukan dengan
menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat
sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas.
Kata yang digunakan yaitu, padahal,
akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :
Pertama kali
pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah, ia mulai
merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman
beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan
ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnya
hasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual
barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
5)
Cara Perbandingan
Cara perbandingan merupakan sebuah
pengembangan paragraf yang dilakukan dengan membandingkan guna memperjelas
suatu paparan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti,
serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan,
akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat
primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika
barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat
memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar
barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari
lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah
secara manual.Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan
cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan
olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.
6)
Cara Pertentangan
Yaitu cara pengembangan paragraf yang
biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan
dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh :
Sekolah tinggi
(umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat dilihat dari segi
biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengejarannya.Untuk
sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan masyarakat.Akan
tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem
belajar mengajar.Sedangkan, sekolah swasta biaya yang ditawarkan hanya
mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan
orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah sertakualitas
pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah
unggulan.
7)
Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan
paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Kata-kata ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan
tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo
Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat
golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golong
tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya periang, gembira,
optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyk empedu kuning ) adalah
manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif.
Selanjutnya, flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang sifatnya
tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu
hitam ) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Paragraf
atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan
membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau dilengkapi dengan
uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan selalu berkaitan
satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Pembentukkan
paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan.Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik.Kerangka
struktur paragraf dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan
kalimat-kalimat penjelas.
Dalam
mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode atau cara
pengembangan, antara lain :
1)
Cara deskripsi
2)
Cara analogi
3)
Cara contoh-contoh
4)
Cara sebab-akibat
5)
Cara perbandingan
6)
Cara pertentangan
7)
Cara klasifikasi
4.2. Saran
Berdasarkan
uraian yang telah ada, penulis menyarankan kepada pembaca agar dalam melakukan
proses pengembangan paragraf sebaiknya memperhatikan metode atau cara-cara
dalam pengembangannya. Sehingga hasil dari karangan atau tulisan kita merujuk
pada bentuk karangan yang baik yang mampu memenuhi syarat-syarat dari sebuah
paragraf yang baik, yakni kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim,
Nursal.2010. Kemampuan Berbahasa Indonesia Dasar.Pekanbaru : Cendekia
Insani Pekanbaru
Hakim, Nursal.
2007. Keterampilan Dasar Menulis.Pekanbaru : Cendekia Insani Pekanbaru
Tukan, Paulus.
2007. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta : Yudistira
Djuharie,
O.Setiawan, Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis : resensi, laporan,
buku, skripsi, tesis, artikel, makalah, berita, essei,dll.Bandung : Yrama
Widya
nama Fajrin Akbar K. (13113181)
Yongky Maherta (19113498)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar