Jumat, 25 Maret 2016

RISENSI NOVEL "HUJAN"

RISENSI NOVEL "HUJAN"
Novel yang kali ini saya baca ialah “hujan”, dari judul sendiri memiliki arti yang mendalam menurut saya. Novel karangan Tere Liye sangat menyentuh hati saya, mengigatkan saya dari hal kecil. Novel ini berimajinasi dengan kondisi bumi di 40 tahun kedepan, di masa yang akan datang perkembangan ilnu pengetahuan berkembang pesat, namun di balik itu semua bumi sedang di tempa bencana hebat, musibah terjadi di mana-mana. Kurang lebih tersisa 10% dari jumlah penduduk yang ada di bumi. Cara penggambaran yang dilakukan oleh pengarang sangat detail dan menarik.
Cerita berawal dari seorang remaja wanita bernama Lail, yang datang ke klinik syaraf otak untuk menghapus semua kenangannya bersama seorang pria. Saat itu, di masa depan, terdapat teknologi untuk menghilangkan ingatan yang menyakitkan dan membuat depresi. Lalu sang dokter, Elijah, menyuruh wanita tersebut menceritakan seluruh kenangan semasa hidupnya untuk mengetahui bagian dari kenangan buruk yang ingin dihapus dari memorinya. Dimulailah cerita demi cerita, kenangan demi kenangan yang yang diceritakan Lail kepada Elijah. Dimulai dari lahirnya bayi yang menggenapi penduduk bumi menjadi 10 milyar. Ada yang menananggapnya biasa saja dan ada juga peneliti yang merasa ini adalah sebuah kabar buruk.
Dan benar dugaan para peneliti, tak lama kemudian terjadi bencana gunung meletus yang mahadasyat melebihi gunung krakatau yang meletus pada abad ke 18 lalu, disertai dengan gempa bumi dan tsunami serta hampir seluruh dunia terkena dampak yang sangat dahsyat. hanya tinggal 10 persen saja dari penduduk bumi yang selamat. Sajak inilah cerita tentang perpisahan, tentang persahabatan dan tentang cinta dimulai.

Berawal dari sebuah lorong sebuah kereta bawah tanah, Lail yang masih berumur 13 tahun kehilangan ibunya di depan matanya, dilorong ini pula Lail bertemu dengan seorang bocah laki-laki lebih tua 2 tahun yang menyelamatkannya dari lorong tersebut. Bocah laki-laki bernama Esok, juga kehilangan 4 kakak kandungnya di dalam kereta bawah tanah tersebut akibat gempa bumi. Dan kisah mereka berdualah yang menjadi inti dari cerita ini. 

Kisah mereka berlanjut di tempat pengungsian. Semakin hari semakin akrab dan dekat. hingga mereka terpisahkan oleh keluarga yang mengangkat Esok menjadi anaknya untuk di sekolahkan setinggi-tingginya. pdan Lail pun pindah tempat barunya di panti sosial dan bertemu dengan teman perempuan sebayanya bernama Maryam, Dalam kisah ini, penulis sangat menunjukan kisah persahabatan antara Lail dan Maryam yang sedikit menghibur dan membuat tersenyam yang membuat iri para pembacanya., dan juga kisah antara Lail dan Esok yang masih berlanjut namun karena belum beranjak dewasa, mereka belum tahu apa yang sedang mereka rasakan.

Hubungan mereka agak sedikit putus sejak Esok melanjutkan studinya di Ibu kota. Disini mungkin pembaca sedikit terbawa emosi karena penulis membuat kisah yang tak terduga-duga dan mengejutkan pembacanya. Pada tahap inilah cerita mulai menuju klimaks. Bagian ini pula yang menceritakan 

Diakhir cerita lebih banyak lagi kejutan yang tak terduga dan sulit untuk diterka jalan ceritanya oleh pembaca sekalian. Pembaca juga bisa mengambil manfaat dari kisah persahabatan, percintaan yang tumbuh dari sebuah peristiwa yang menyakitkan.

Bagi para pecinta novel, tak usah ragu lagi untuk membaca novel satu ini. Sangat menghibur dan juga menginspirasi para pembacanya. Novel ini mengajarkan arti dari persahabatan, kesetiaan , pengorbanan dan perjuangan dan menjadikan sebuah kenangan baik ataupun buruk sekalipn sebagai warna-warni kehidupan yang tidak perlu untuk dilupakan.


Tentang Persahabatan : Persahabtan yang indah antara Lail dan Maryam.
Tentang Cinta               : Kisah cinta antara Lail dengan Esok, mengajarkan kita sabar dari cemburu oleh keadaaan.
Tentang Melupakan    : Kehidupan Lail yang rumit, mengajarkan kita untuk melupakan tetapi    
                                              bukan   menghapus.
Tentang Hujan                        : Ini situasi yang paling disuka Lail, di mana ia selalu di temani Hujan.
Tentang Perpisahan     : Perpisahan yang sangat berat ialah dengan kehilangan anggota keluarga dan orang yang kita sayangi.
Judul
Hujan  
No. ISBN
9786020324784 
Penulis
Tere Liye 
Penerbit
Gramedia Pustaka Utama 
Tanggal terbit
Januari - 2016 
Jumlah Halaman
318
Berat Buku
270 gr
Jenis Cover
Soft Cover 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar