Jumat, 22 Januari 2016

Upacara Gawi

Upacara Gawi
Setiap daerah memiliki tradisi, dan setiap tradisi pasti menyisakan ceritanya sendiri. Upacara perayaan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tak terkecuali di Lampung. Upacara Adat Lampung untuk merayakan ritual kehidupan, baik merayakan kelahiran, menjelang pernikahan atau momen lainnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan dari upacara adat ini adalah sebagai bentuk syukur atas segala nikmat dari Yang Kuasa.

Upacara Gawi biasanya digelar masyarakat yang mempunyai ekonomi yang sudah mapan karena membutuhkan biaya yang cukup banyak. Keaneka ragaman di Provinsi Lampung memiliki banyak adat istiaadat yang berkembang. 
daftar pustaka : www.indonesiakaya.com

TARI SIGEH PENGUNTEN

TARI SIGEH PENGUNTEN
Mendengar Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung. Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat Lampung. Melalui Peraturan Daerah, tari sigeh pengunten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting. Koreografi tari ini juga mengambil unsur dari berbagai tari tradisional Lampung untuk merepresentasikan budaya Lampung yang beragam.

Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.

Proses lahirnya tari sigeh pengunten tak lepas dari realitas budaya Lampung yang terdikotomi menjadi Pepadun dan Peminggir. Kedua adat yang memiliki kekhasan tersendiri sama-sama merasa paling layak merepresentasikan Lampung. Tari sigeh pengunten merupakan sintesis dari dua indentitas kebudayaan yang ada di Lampung. Tari ini menyerap gerak tarian baik dari adat Pepadun maupun adat Peminggir menjadi satu kesatuan yang harmonis dan dapat diterima masyarakat luas.


Salah satu ciri dalam tari sigeh pengunten yang merupakan unsur asli dari tari sembah adalah aksesori yang dikenakan para penari. Sesuai namanya, aksesori utama yang digunakan adalah siger mahkota berwarna emas yang telah menjadi identitas daerah Lampung. Aksesori lain yang digunakan pada jemari tangan penari sigeh pengunten adalah tanggai, yaitu penutup jari berbentuk kerucut berwarna emas. Selain kedua aksesori tadi, penari sigeh pengunten juga mengenakan papan jajar, gelang kano, gelang burung, kalung buah jukum, dan pending. 
daftar pustaka : www.indonesiakaya.com 

KAIN TAPIS LAMPUNG

KAIN TAPIS LAMPUNG
Busana tradisional Lampung identik dengan warna gemerlap, khususnya warna emas. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aksesorinya, antara lain siger, gelang kano, gelang bukhung, dan tanggai yang amat menonjolkan sentuhan warna emas. Selain aksesori, sentuhan warna emas juga dapat ditemukan dalam produk tekstil tradisional Lampung. Salah satu di antaranya adalah kain tapis, yang kini menjadi produk tekstil unggulan provinsi ini.

Kain tapis merupakan produk tradisional Lampung dengan pola motif khusus dari benang emas atau perak. Bahan dasar dari kain ini adalah benang kapas yang ditenun secara tradisional. Motif-motif dekorasi benang emas atau perak dibuat dengan tehnik sulam (cucuk dalam bahasa setempat) tradisional atau tehnik bordir (modern). Kain ini biasanya digunakan kaum perempuan sebagai penutup tubuh bagian bawah, dari pinggang hingga mata kaki. Motif-motif yang diaplikasikan dalam kain tapis umumnya mengangkat tema alam, terutama flora dan fauna. Ada pula kain tertentu yang mengangkat kehidupan rumah tangga seperti pada kain tapis cucuk andak. Selain itu, terdapat perbedaan motif yang dipengaruhi asal daerahnya, seperti tapis pepadun, tapis peminggir, tapis liwa, dan tapis abung. Motif pada tapis peminggir (pesisir) dominan mengangkat flora sementara motif tapis pepadun (pedalaman) cenderung sederhana dan kaku.

Proses pembuatan kain tapis tradisional terbilang rumit dan harus dikerjakan secara manual, sehingga pengerjaannya dapat memakan waktu berminggu-minggu. Hal ini membuat kain tapis memiliki harga yang relatif mahal. Kisaran harga kain tapis tradisional amat bervariasi, tergantung kerumitan motif, proporsi penggunaan benang emas, dan umur kain tersebut. Kain tapis sulam produksi baru umumnya berkisar pada angka jutaan rupiah. Jika sudah berumur puluhan tahun, sehelai kain tapis dapat berusia ratusan juta rupiah dan menjadi benda koleksi.


Seiring perkembangan zaman, muncul varian kain tapis yang dibuat dengan tehnik bordir menggunakan mesin. Kain tapis bordir ini dapat diproduksi secara massal dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat. Tehnik bordir juga terbagi lagi menjadi tehnik bordir secara manual dan bordir dengan komputer. Dari segi harga, tapis bordir manual dihargai lebih tinggi dibanding tapis bordir modern. Hal ini terkait tingkat kerumitan pengerjaannya
daftar pustaka : www.indonesiakaya.com

Masakan Pindang dan Tempoyak

Masakan Pindang dan Tempoyak
Mendengar kata pindang mungkin tidak asing lagi dalam istilah kuliner di negeri ini. Banyak daerah memiliki definisinya sendiri mengenai istilah kuliner ini. Bahan dasarnya pun beragam, mulai dari telur di Jogja, iga sapi di Palembang, dan bandeng di Semarang. Semua bahan itu sama-sama dapat diolah menjadi hidangan bernama pindang tetapi dengan racikan dan tehnik memasak yang sama sekali berbeda. Provinsi Lampung yang kaya dengan berbagai hasil perikanan juga memiliki hidangan jenis pindang yang khas.

Hidangan pindang dalam khazanah kuliner Lampung hampir identik dengan ikan. Pindang bagi masyarakat Lampung memang dapat ditafsirkan sebagai sejenis sup atau masakan berkuah yang berbahan dasar ikan, dengan cita rasa kuah yang kaya akan rempah. Ikan yang menjadi bahan dasar pindang khas Lampung umumnya termasuk ikan air tawar. Di antara jenis ikan yang banyak diolah menjadi pindang antara lain patin, gabus, baung, dan bawal.

Selain bahan dasarnya, cita rasa kuah yang segar juga menjadi ciri pindang khas Lampung. Racikan bumbu yang terdiri dari cabai merah, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kunyit menghadirkan cita rasa gurih pedas dengan aroma rempah yang kuat. Tambahan irisan tomat menghadirkan rasa asam yang segar. Beberapa orang menyamakan cita rasa yang dihasilkan pindang ikan ini mirip dengan hidangan tom yam dari Thailand.


Kekhasan lain dari pindang Lampung ini adalah hidangan pelengkapnya. Semangkuk ikan pindang biasanya dihidangkan bersama semangkuk kecil sambal terasi dan tempoyak. Tempoyak merupakan olahan fermentasi durian dengan rasa yang unik dan aroma yang sedikit menyengat. Perpaduan antara pindang, sambal terasi, dan tempoyak menghasilkan cita rasa yang sangat unik dan layak untuk Anda coba.
daftar ppustaka: www.indonesiakaya.com

Pantai Pasir Putih

Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih namanya. Pantai yang letaknya cukup strategis (berada di pinggir jalur Lintas Sumatera) ini memiliki pasir yang putih lengkap dengan pepohonan yang rindang. Pantai yang terletak di Desa Tarahan, Lampung Selatan, ini berada di kawasan milik Korem 043 Garuda Hitam TNI Angkatan Darat. Tidak mengherankan, bila kita ke sini, kita akan melihat beberapa bagian pantai yang bernuansa loreng khas militer. Meskipun berada di lahan milik militer, pantai ini berstatus Taman Hiburan Rakyat. Karenanya, akses ke pantai ini terbuka sebagai wahana rekreasi untuk masyarakat umum.

Sesuai namanya, daya tarik utama dari pantai ini adalah pasir putih yang terhampar luas. Deretan pohon Waru yang ditanam di sepanjang garis pantai memberikan nuansa keteduhan yang membuat damai. Rindangnya pepohonan membuat destinasi wisata ini terasa nyaman sebagai tujuan liburan keluarga di akhir pecan. Berbagai aktivitas menyenangkan bisa kita lakukan di pantai ini. Mulai dari berenang di pinggir pantai hingga berkeliling pantai dengan kano menjadi kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini.


Buat Kalian yang lelah dengan semua aktivitas dan ingin mengisi perut yang lapar, tempat ini pun dilengkapi kios-kios jajanan yang menawarkan aneka makanan yang bisa menggugah selera makan Anda. Hidangan seafood bisa menjadi pilihan tepat untuk kalian cicipi ketika berada di pantai yang selalu ramai dikunjungi saat akhir pekan ini. Ini salah satu kelebihan dari Provinsi Lampung, di Lampung kekayaan wisata Lautnya yang masih belum di ketahui banyak orang. Letaknya yang tidak jauh dari dari Jakarta sebenernya menjadi pilihan alternatif sebagai tujuan wisata, cuman bagaimana pemerintah dapat mengolahmya demgan baik.
daftar pustaka : www.indonesiakaya.com

Pernikahaan di Masyarakat Lampung Melinting

Pernikahaan di Masyarakat Lampung Melinting
Kali ini saya akan mencoba mengulik sedikit tentang adat pernikahan masyarakat Lampung, Secara garis besar, masyarakat asli Lampung terbagi menjadi dua kelompok adat besar, yaitu Pepadun dan Saibatin (Peminggir). Tetapi, selain kedua kelompok besar tersebut, terdapat kelompok adat lain yang memiliki pernak-pernik tradisi dan ritual adat khas berbeda dari keduanya.

Salah satu di antaranya adalah masyarakat Lampung Melinting yang menetap di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Kekhasan masyarakat Lampung Melinting di antaranya terdapat pada ritual pernikahan. Dalam pernikahan ini, terdapat tiga jenis sistem perkawinan, yaitu mesukum (bumbang aji), ngakuk majau (sebumbangan), dan ngibal serbou (mupakat tuha).

Mesukum merupakan pernikahan ketika si gadis dibawa ke keluarga pria untuk ditanya kesediaannya menikah. Jika setuju, si gadis diantar kepada keluarganya. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pertunangan. Ngakuk majau adalah pernikahan ketika si gadis dibawa secara diam-diam ke keluarga pria, kemudian keluarga pria mengabarkan maksudnya untuk menikahkan kedua mempelai dengan prosesi berlangsung di tempat keluarga pria.

Ngibal serbou adalah pernikahan ketika kedua pihak keluarga telah saling mengenal dan didahului pertunangan. Pernikahan diawali prosesi adat dengan keluarga pihak laki-laki mendatangi pihak perempuan dengan membawa kelengkapan adat (kanago) tertentu.

Ketiga sistem pernikahan tersebut memiliki prosesi yang hampir sama meski ada perbedaan dalam detail-detail tertentu. Menjelang atau setelah akad nikah, sesuai agama Islam, kedua mempelai melakukan prosesi ngarakbetamat (khatam Quran) kedua mempelai membaca ayat-ayat Al-Quran.

Prosesi sabaian merupakan ritual ketika kedua pihak keluarga saling bersalaman sebagai permohonan maaf jika ada yang kurang berkenan. Ritual pemberian gelar kepada kedua mempelai, mempelai pria diberi gelar Adok sementara mempelai perempuan diberi gelar Inai. Terakhir adalah ritual musek, yaitu para tetua dari keluarga menyuapkan makanan kepada kedua mempelai.

Hal lain yang menjadi keunikan dari prosesi pernikahan Lampung Melinting adalah busananya. Busana pengantin perempuan berupa kain tapis cekil, baju kurung dari bahan brokat putih, selendang jungsarat, selapai, bulu serti, dan selop. Adapun pengantin laki-laki menggunakan celana pantalon, kemeja putih, kain tumpal, kekat akin, kerembung, punduk (keris), dan selop.


Mempelai perempuan menggunakan siger atau mahkota pengantin bercabang lima, dengan setiap cabang memiliki rumbai yang menutupi wajah sang gadis. Sementara, mempelai laki-laki menggunakan kopiah emas sebagai penghormatan. Selain dua aksesoris tersebut, pasangan pengantin Melinting menggunakan kalung buturan, kalung papan jajar, gelang burung, dan gelang kano.
daftar pustaka: www.indonesiakaya.com

Musik Lampung

Musik Lampung
Alat musik adalah pemersatu bagi masyarakat, kali ini saya akan menceritakan pengetahuan tentang alat musik dari Provinsi Lampung, Gambus ialah alat musik tradisional yang umum ditemukan dalam masyarakat Melayu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik seperti kecapi atau gitar. Bagian badan gambus berbentuk seperti labu yang dibelah dua dengan tiga hingga 12 senar. Susunan senarnya ada yang berupa senar tunggal dan ada pula yang memiliki senar ganda.

Di Indonesia, gambus datang bersama syiar Islam dari Semenanjung Arab. Penggunaan alat musik ini terus berkembang dalam kebudayaan Melayu hingga saat ini. Gambus dapat ditemukan dalam kesenian-kesenian tradisional di berbagai daerah di Sumatera. Beberapa daerah yang diketahui menggunakan alat musik gambus antara lain Aceh, Deli, Belitung, dan Lampung.
Alat musik gambus juga digunakan sebagai hiburan dalam masyarakat Melayu Belitung, antara lain dalam tradisi makan bedulang. Sedangkan dalam kesenian masyarakat Melayu Deli, gambus menjadi bagian dari aransemen pengiring tari zapin. Di Lampung, gambus juga digunakan sebagai aransemen dalam berbagai tarian, baik tari tradisional maupun tari kreasi khas Lampung. Demikianlah cerita yan dapat saya bagi ke pembaca semoga bermanfaat,,,.


 Daftar Pustaka : www.indonesiakaya.com

MENARA SIGER

MENARA SIGER
Tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, berdiri megah sebuah bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Lampung. Bangunan ini berdiri menjulang pada ketinggian 110 meter di atas permukaan laut dan terletak tepat menghadap gerbang masuk Pelabuhan Bakauheni. Inilah landmark Provinsi Lampung sekaligus titik kilometer nol selatan Sumatera, yang dengan penuh kebanggaan diberi nama Menara Siger. Menara Siger diresmikan oleh Gubernur Sjahroedin Z.P. pada 30 April 2008.

Menara Siger yang terletak di Bukit Gamping, Bakauheni, Lampung Selatan, ini memiliki bentuk yang unik dengan sembilan kerucut berwarna kuning keemasan yang berderet memanjang. Bentuk ini mengadaptasi bentuk mahkota pengantin wanita (siger) dalam adat Lampung. Sedangkan, pucuknya yang berjumlah sembilan adalah simbolisasi sembilan bahasa yang ada dalam masyarakat Lampung. Kerucut pada bagian tengah berukuran lebih besar dan lebih tinggi yang menjadi puncak dari menara ini.

Arsitektur unik menara ini dibuat oleh Ir. H. Anshori Djausal M.T., arsitek asli Lampung. Konstruksi bangunan dibuat dengan tehnik khusus yang membuatnya tahan guncangan dan terpaan angin. Tehnik yang disebut ferrocement ini adalah sistem konstruksi dengan rangka mirip jejaring laba-laba yang kokoh. Ornamen interior dan eksterior bangunan banyak mengadaptasi bentuk-bentuk dalam motif kain tapis yang juga menjadi ciri khas masyarakat Lampung.


Jika kita menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, menara ini akan terlihat dari kejauhan dan menjadi pertanda kita akan segera menginjakkan kaki di tanah Lampung. Sesampai di Bakauheni, tidak ada salahnya jika singgah sejenak di menara ini dan menikmati pemandangan indah pantai di ujung Sumatera. Jika kebetulan melintas di waktu subuh dan cuaca sedang cerah, Anda memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya matahari terbit dari pelataran sebelah timur Menara Siger ini.

   Daftar Pustaka : www.indonesiakaya.com

PANTAI KILAUAN

PANTAI KILAUAN
Kalo kita berbicara tentang pantai yang ada di Lampung dan lumba-lumba, keduanya akan membawa kita ke satu tempat, Teluk Kiluan. Reputasinya sebagai tujuan observasi lumba-lumba di alam lepas telah menyebar dari mulut ke mulut di kalangan turis mancanegara. Sekarang Kiluan  menjadi salah satu tujuan wisata populer di kalangan backpacker. Keberadaan objek wisata dengan rute yang cukup ekstrim ini pun mengundang rasa penasaran para pemburu eksotisme alam yang mencari pengalaman wisata yang baru dan berbeda.

Kiluan atau secara lengkap disebut Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, ini memang menawarkan suasana yang benar-benar eksotis. Desa ini dapat dijangkau dari Bandar Lampung setelah 3-7 jam perjalanan melalui rute perbukitan yang menawarkan pemandangan yang menawan. Rute dari Bandar Lampung melewati Teluk Betung, Lempasing, Markas Komando Brigif 3 Marinir, Padang Cermin, Desa Bawang Kelumbayan, hingga tiba di Pekon Kiluan Negeri. Perasaan terbebas dari rutinitas kehidupan kota amat terasa karena desa ini belum tersentuh jaringan PLN dan jaringan telepon seluler pun baru dapat ditemui jika kita naik ke atas bukit.

Di Teluk Kiluan, peran serta masyarakat setempat yang amat dominan. Sebagian besar warga setempat menyediakan rumahnya sebagai homestay bagi para wisatawan yang datang ke Kiluan. Masyarakat setempat yang umumnya berprofesi sebagai nelayan dan peternak udang lobster juga menyewakan perahu mereka untuk pengamatan lumba-lumba, snorkeling, dan memancing dengan biaya yang cukup murah. Daya tarik lainnya adalah keramahan warga yang membuat wisatawan betah berlama-lama di Kiluan.

Mengenai harga sewa penginapan dan berbagai fasilitas yang dibutuhkan selama berada di Kiluan, pengunjung dapat menegosiasikannya dengan warga sekitar. Warga di sini cukup ramah dan tidak mematok harga yang kaku untuk berbagai fasilitas akomodasi dan transportasi. Tarif sewa kapal untuk pengamatan lumba-lumba atau memancing sekitar Rp250.000-450.000 per trip. Sementara, biaya homestay berkisar Rp300.000-500.000 per rumah yang dapat menampung hingga 10 orang.


Meskipun dikelola secara swadaya oleh masyarakat, kondisi alam Teluk Kiluan tetap terjaga dengan baik. Keasrian kawasan Kiluan yang terjaga ini tak lepas dari pengelolaan wisatanya yang berorientasi pada konsep ekowisata yang ramah lingkungan.
Daftar Pustaka : www.indonesiakaya.com

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Gajah Sumatera sejak lama telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Pulau Sumatera. Bahkan dahulu, gajah dimanfaatkan untuk memperkuat pasukan perang pada era kesultanan. Tapi kemudian, kerusakan alam dan perburuan liar membuat populasi hewan bernama latin elephas maximus sumateraensis ini semakin menyusut. Keberadaan Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Taman Nasional Way Kambas menjadi penting dalam mencegah kepunahan gajah Sumatera.

PKG Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu objek wisata edukasi yang terbuka bagi masyarakat luas. Di sini, pengunjung dapat belajar mengenai kehidupan gajah Sumatera dan upaya pelestarian yang perlu dilakukan untuk mencegah kepunahannya. Di sisi lain, keberadaan PKG di Taman Nasional Way Kambas menjadi wahana ekowisata yang menghibur masyarakat umum. Sambil melihat atraksi lincah dari gajah-gajah ini, masyarakat diajak untuk ikut melestarikan kehidupan alam liar.

Di PKG Taman Nasional Way Kambas, pengunjung disuguhkan berbagai atraksi menawan dari gajah-gajah terlatih yang rutin ditampilkan setiap akhir pekan. Atraksi yang ditampilkan gajah-gajah tersebut antara lain memberi hormat kepada penonton, melakukan upacara serta menaikkan bendera, berjoget, bermain bola, dan berbagai atraksi menarik lainnya. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman menaiki gajah-gajah untuk berkeliling sejenak atau melakukan tur selama 30 menit hingga 1 jam perjalanan menuju habitat gajah liar di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas.

Selain sebagai objek ekowisata, PKG juga berfungsi sebagai sarana pengembangbiakan gajah untuk menekan penyusutan populasi mereka. Selain itu, PKG juga mengupayakan pengembalian gajah yang telah terdomestikasi ke habitat liarnya. Kini, hanya terdapat 20-40 ekor gajah di Taman Nasional Way Kambas yang tetap dibiarkan berada di kandang, sedangkan selebihnya dibiarkan hidup di alam lepas. Saat ini, jumlah keseluruhan populasi gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas diperkirakan sekitar 200 ekor.

Taman Nasional Way Kambas dapat di tempuh 2 jam perjalanan darat dengan menggunakan mobil atau motor. Gak ada ruginya mengunjungi Taman Nasional ini, banyak manfaat yang di dapatkan.
Daftar Pustaka : www.indonesiakaya.com

Aksesoris Budaya Lampung

Aksesoris Budaya Lampung
Saya tertarik untuik membahas aksesoris yang di kenakan budaya Lampung, karena banyak hal seru untuk di ungkap.Salah satu parameter ketinggian budaya suatu suku bangsa dapat dilihat dari tingkat kemajuan seni kriyanya. Perwujudan dari perkembangan seni kriya tersebut dapat dilihat dari keterampilan dalam membuat busana dan aksesori perhiasan tradisional.

Ciri khas yang tercermin dari bentuk, motif ornamen, dan makna simbolik yang terkandung di dalam aksesori tradisional menunjukkan tingkat perkembangan kebudayaan suku bangsa tersebut. Masyarakat Lampung secara turun-temurun telah mewarisi keterampilan yang maju dalam pembuatan aksesori tradisional khas daerahnya.

Fungsi estetika dari aksesori atau perhiasan adalah untuk memperindah penampilan pemakainya. Selain estetika, aksesori tradisional memiliki fungsi sosial memberi ciri terhadap stratifikasi atau status sosial si pemakainya di tengah masyarakat.

Di samping itu, aksesori tradisional juga memiliki fungsi simbolik. Aksesori yang dikenakan memberikan pesan tersirat dan makna simbolik tertentu, khususnya dalam ritual adat. Dari ketiga fungsi tersebut, aksesori tradisional Lampung memiliki karakter yang lebih menonjol dalam fungsi sosial serta fungsi simboliknya.

Hal ini dapat dilihat dari aksesori yang digunakan dalam prosesi pernikahan adat Lampung setiap aksesori memiliki makna simbolik yang spesifik. Salah satunya adalah gelang burung yang khusus digunakan hanya ketika kedua mempelai bersanding.

Penggunaan gelang burung dalam prosesi pernikahan memiliki makna adanya beban besar yang harus siap dipikul kedua mempelai ketika memasuki kehidupan rumah tangga. Di samping itu, wujud burung garuda pada gelang tersebut melambangkan harapan agar hubungan pasangan pengantin kekal hingga akhir kehidupan.

Perhiasan kepala pengantin dan keluarga, antara lain siger, kopiah mas, dan syuket (mahkota mirul yang dililit kain sembagi), umumnya menunjukkan status sosial dari pengguna dan kekerabatan etnis. Siger saibatin, pernik berupa daun sekala/bambu, menunjukkan kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat. Siger pun memiliki makna simbolik. Jumlah lekuknya melambangkan jumlah marga dalam adat pepadun atau jumlah adoq (gelar adat) pada adat saibatin.


Selain dari aspek bentuk, pemilihan warna dalam aksesoris perhiasan juga memiliki pemaknaan tersendiri. Nuansa keemasan yang dominan dalam pernak-pernik perhiasan mempelai pengantin dalam adat Lampung melambangkan kejayaan. Selain itu, kombinasi warna keemasan dengan putih dan merah yang dominan dalam busana pengantin Lampung memiliki pesan atau harapan agar kedua mempelai memiliki keteguhan hati dalam mengarungi mahligai pernikahan. Berikut uraian tentang aksesoris yang saya tahu.
daftar Pustaka : www.indonesiakaya.com